
Palembang - Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Sumsel Babel dibobol maling di Palembang. Tak hanya dibobol, ATM tersebut juga raib.
Laporan atas ini masuk pada hari Sabtu (10/6/2017). Saat itu, petugas Bank mengecek kondisi mesin ATM yang sudah rusak dan tidak ada lagi mesin penyimpanan uang (brankas) di lokasi kejadian.
Lokasi kejadian terletak di Jalan MP Mangkunegara Kompleks My School Simpang Fatal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumsel. Namun, belum diketahui secara jelas kapan mesin ATM itu dibobol.
"Kita dapat laporan dari pimpinan cabang, kemudian petugas piket (Polsek Kalidoni) langsung melakukan pengecekan kondisi mesin tidak ada lagi dan didalam sudah keadaan rusak semua," Kapolsek Kalidoni AKP Yulia Farida kepada wartawan, Sabtu (10/6/2017).
Dari haril pemeriksaan sementara, mesin tersebut baru diisi oleh petugas pengisian ATM pada hari Kamis (8/6) kemarin, adapun jumlah pengisian yakni Rp 800 juta. Atas kejadian ini, pihak Bank juga belum mengetahui secara pasti berapa jumlah kerugian dan sedang memeriksa saksi-saksi saat kejadian.
Laporan atas ini masuk pada hari Sabtu (10/6/2017). Saat itu, petugas Bank mengecek kondisi mesin ATM yang sudah rusak dan tidak ada lagi mesin penyimpanan uang (brankas) di lokasi kejadian.
Lokasi kejadian terletak di Jalan MP Mangkunegara Kompleks My School Simpang Fatal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumsel. Namun, belum diketahui secara jelas kapan mesin ATM itu dibobol.
"Kita dapat laporan dari pimpinan cabang, kemudian petugas piket (Polsek Kalidoni) langsung melakukan pengecekan kondisi mesin tidak ada lagi dan didalam sudah keadaan rusak semua," Kapolsek Kalidoni AKP Yulia Farida kepada wartawan, Sabtu (10/6/2017).
Dari haril pemeriksaan sementara, mesin tersebut baru diisi oleh petugas pengisian ATM pada hari Kamis (8/6) kemarin, adapun jumlah pengisian yakni Rp 800 juta. Atas kejadian ini, pihak Bank juga belum mengetahui secara pasti berapa jumlah kerugian dan sedang memeriksa saksi-saksi saat kejadian.
"Kalau informasinya baru diisi 2 hari lalu sebesar Rp 800 juta. Tapi kerugian belum dapat ditaksir karena masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi," tutur Yulia.
Komentar
Posting Komentar